PEMBELAJARAN AGAMA KATOLIK YANG INSPIRATIF

  • Antonius Tse STKIP Widya Yuwana
Keywords: Belajar, Pebelajar, Pembelajar, Pembelajaran, Pembelajaran Agama Katolik, Inspiratif

Abstract

Salah satu kerinduan terdalam manusia adalah kerinduan untuk bersatu dengan Yang Ilahi, Yang Kudus. Kerinduan akan persatuan dengan Yang Kudus ini mendorong manusia untuk melakukan berbagai upaya yang memungkinkannya dapat mencapai kesatuan itu meskipun belum final, belum sempurna. Agama dan pembelajaran agama Katolik merupakan salah satu wujud dari sekian upaya manusia untuk menggapai persatuan dengan Nan Kudus itu. Agama dan pembelajaran agama Katolik merupakan “jalan” menuju pengalaman “disapa”, pengalaman “dirangkul”, pengalaman direngkuh, pengalaman dilingkupi oleh Yang Maha Kudus. Agama dan pembelajaran agama Katolik merupakan sebuah kemungkinan untuk “mengobati” rasa haus manusia akan Allah, akan Allah yang hidup. Agama dan pembelajaran agama Katolik dapat memupuk dambaan terdalam manusia untuk menatap wajah Allahnya (bdk.Mzr 42:2-3). Sayangnya, pembelajaran agama Katolik selama ini masih terkesan formalistik. Hal ini tampak pada pembelajaran agama Katolik yang masih memprioritaskan pencapaian target kurikulum, masih kurangnya persiapan yang sungguh-sungguh dan antusias dari para pembelajar agama Katolik , penerapan strategi pembelajaran agama Katolik yang cenderung stagnan dan masih minimnya pembelajar agama Katolik yang menginspirasi pebelajar untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Akibatnya, cepat atau lambat pembelajaran agama Katolik akan kehilangan spirit dan tujuannya yang utama yaitu dorongan kepada pembaharuan batin, keterpautan hati pada Yang Ilahi dan peningkatan kualitas hidup sebagai buah dari keterpautan itu. Tulisan ini bermaksud mengajak para pembelajar agama Katolik untuk menimba strategi pembelajaran agama Katolik yang inspiratif pada Sang Guru, Yesus Kristus.

Published
2018-11-12
Section
Articles