KELUARGA MENJADI SEMINARI DASAR BAGI PANGGILAN IMAM DAN HIDUP MEMBIARA
Abstract
Kelimpahan material menjadi satu-satunya cita-cita yang musti dikejar selama hidup oleh kebanyakan orang dan keluarga saat ini. Kehausan untuk memiliki materi, tidak jarang mengakibatkan prioritas pengembangan jatidiri sebagai umat beriman diabaikan. Relasi dan penghormatan antar pribadi dihidupi bukan menurut logika memberi atau berkorban dengan besar hati, melainkan menurut logika hasrat menguasi dan memiliki yang berakar pada kecenderungan cinta diri. Di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang demikian, kita patut bertanya: masih adakah harapan akan tumbuh dan berkembangnya panggilan untuk hidup membiara atau menjadi imam dalam diri kaum muda yang lahir dan besar di tengah keluarga Kristen?
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License