MEMBANGUN GERAKAN INTELEKTUAL PUBLIK
Abstract
Jalur pendidikan formal cenderung mencetak banyak intelektual berkelas yang ruang geraknya cenderung tidak lebih dari mimbar kuliah, seminar, dan ruang diskusi. Mereka pandai berkonsep dan bahkan menelurkan banyak teori baru. Namun, dalam dunia praktis keseharian, mereka adalah kelompok berjarak, kaum teralienasi yang asing dalam dunianya sendiri. Artikel ini memberi sumbangan pemikiran bahwa intelektual yang sejati adalah intelektual yang ada dan hadir dalam situasi konkret keseharian hidup masyarakat. Ajakan ini semakin menukik dengan dihadirkannya pemikiran tokoh-tokoh berkelas, seperti Antonio Gramsci, Ralph Waldo Emerson, dan Edward Said.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License